Merajut Makna dengan Mudik Minim Sampah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Taqaballaahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin, Teman-Teman.
 
Jembatan Merah Kalikuto, Jawa Tengah (foto: dok. pribadi)


Allah menciptakan kita selaku khalifah untuk menjadi sebaik-baik pengelola bumi tempat tinggal kita. Karena itu, alangkah baiknya kita maksimalkan ikhtiar dengan memantaskan diri dan berlaku baik pada Bumi yang dititipkan pada kita. Apa saja yang bisa kita lakukan?

Kita bisa coba untuk mulai berkegiatan minim sampah. Tentu saja, semua berawal dari diri sendiri dan keluarga. Nah, salah satu kegiatan rutin yang melibatkan keluarga dan menjadi ciri khas tahunan di negeri kita adalah mudik. Mudik menjadi momen untuk menjalin silaturahmi, baik dengan orang tua maupun sanak saudara yang ada di berbagai daerah. 

Merajut Makna

Makna apa yang bisa kita ambil dari kegiatan mudik minim sampah? Yuk, kita simak bersama!

1. Mengajarkan diri dan keluarga untuk bisa bertanggung jawab

Sebelum memutuskan untuk menjalankan kegiatan mudik minim sampah, saya bercerita terlebih dahulu pada keluarga. Apa saja yang nantinya akan kita siapkan, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, juga tantangan di dalamnya. Biidznillaah, tahun ini merupakan tahun ketiga kami menjalankan kegiatan ini. Jadi, segala persiapannya sudah cukup matang dan diterima oleh seluruh anggota keluarga inti.

Berikut contoh keperluan konsumsi yang kami siapkan untuk mendukung agenda mudik minim sampah:
  • 3 botol minum (ukuran 1,5 l, 650 ml, dan 450 ml) yang sudah diisi air,
  • 1 teko plastik (ukuran 1,9 l) yang juga berisi air,
  • 1 termos (ukuran 600 ml) berisi air panas,
  • 2 gelas bertutup (ukuran 350 ml), digunakan untuk membuat kopi atau saat ingin beli minuman di perjalanan,
  • 2 kotak makan kosong,
  • 2 set alat makan (sendok, sumpit, garpu),
  • 1 kotak berisi aneka camilan (buah-buahan dan kudapan),
  • 1 tas besar untuk menyimpan aneka jenis makanan,
  • 1 tempat sampah kecil untuk menyimpan sampah selama perjalanan, dan
  • 3 tas kain.
 
Perlengkapan mudik minim sampah (foto: dok. pribadi)


Kenapa sih, harus ribet membawa aneka keperluan tersebut?

Karena kami berusaha untuk bisa bertanggung jawab pada sampah yang kami hasilkan. Jangan sampai kegiatan mudik kami menghasilkan sampah yang justru nantinya berakhir di TPS atau tidak terkelola dengan baik. Apalagi selama di rumah, kami sudah menjalankan aktivitas hidup minim sampah selama 6 tahun terakhir. Rasanya sayang jika perjalanan dengan niat baik ini, justru menghasilkan sesuatu yang kurang baik.

Sampah apa saja yang bisa ditolak atau ditekan jumlahnya dengan persiapan di atas?

Mulai dari sampah botol minuman, sampah kantong kresek, sampah bungkus makanan, sampah alat makanan, serta sisa makanan.

Memang, terlihat ribet di awal ya? Namun, usaha kami ternyata dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan selama perjalanan mudik kali ini.

2. Berkontribusi pada program nasional

Tahun ini pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali mengadakan program Mudik Minim Sampah. Program tersebut terintegrasi pada program mudik nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan. Selain itu, KLHK juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait program Mudik Minim Sampah.

Wajar saja jika selama perjalanan mudik, terutama ketika memasuki daerah Jawa Tengah, saya sering menemui banner, poster, dan pengumuman yang tersebar di beberapa titik keramaian dan sisi jalan raya. Beberapa pemerintahan daerah pun membuat poster-poster digital untuk menghimbau warga supaya turut serta dalam program Mudik Minim Sampah.

Dengan melakukan persiapan dan aksi yang sudah saya dan keluarga lakukan, secara tidak langsung kami sudah turut berkontribusi dalam program nasional. Meskipun langkah yang kami lakukan baru dalam lingkup keluarga, semoga saja nantinya semakin banyak keluarga yang juga ikut serta dalam program ini. Adakah Teman-Teman pembaca yang juga melakukan kegiatan mudik minim sampah?

Penutup

Tahun depan, jika diberikan umur panjang, kesehatan, dan kesempatan untuk mudik. Yuk, kita tukar cerita tentang makna yang didapat dari mudik minim sampah versi Teman-Teman! Mari bersama kita jaga kelestarian Bumi tercinta yang kondisinya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Satu langkah yang teman-teman lakukan akan berdampak untuk lingkungan. Semoga ada kebaikan yang bisa teman-teman pembaca dapatkan dari tulisan ini.


Salam hangat.



Penulis: Rachma DO Amelia (IP Tangerang Kota)

0 comments