Tips Semangat dan Konsisten Berolahraga

Sebelum memberikan tips semangat dan konsisten berolahraga, saya ingin bertanya dulu, "Apakah Mak rutin berolahraga?"

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada 2015, persentase jumlah penduduk Indonesia di atas usia 10 tahun yang rutin berolahraga kurang dari 30% dari total jumlah penduduk. Selain melalui survei BPS, partisipasi aktif penduduk Indonesia dalam berolahraga dapat diketahui dari hasil pengukuran Sport Development Index (SDI) yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

SDI tidak hanya mengukur jumlah penduduk yang rutin berolahraga, tetapi juga menggabungkan beberapa pengukuran dari berbagai dimensi yang lebih lengkap sehingga menghasilkan estimasi yang lebih akurat. Hasil pengukuran SDI terbaru pada 2022 menunjukkan tingkat partisipasi penduduk Indonesia berusia 10-60 tahun dalam berolahraga hanya 30% dari total jumlah penduduk. Kelompok ini melakukan olahraga rutin minimal tiga kali dalam seminggu.

Jadi, apakah Mak termasuk sepertiga penduduk Indonesia yang rutin berolahraga?

Mari berolah raga supaya sehat!
Foto: Canva


Mencari Strong Why Berolahraga

Jika jawabannya tidak, Mak tidak perlu berkecil hati. Sampai dengan awal tahun lalu saya juga berada di dalam kelompok mayoritas. Saya tidak rutin berolahraga, bahkan tidak berolahraga.

Saya menyadari dan mengetahui bahwa olahraga adalah kegiatan yang positif dan memiliki pengaruh yang besar untuk menjaga kesehatan. Namun, hal ini ternyata belum cukup untuk menggerakkan saya memasukkan olahraga sebagai kegiatan prioritas setiap pekannya. Sampai akhirnya saya berhasil menemukan strong why berolahraga dan mulai berpartisipasi aktif.

Dalam proses pencarian ini ada beberapa hal yang mungkin dapat menjadi inspirasi. Apa saja itu?

Usia

Pertambahan usia menyebabkan perubahan kemampuan dan kondisi tubuh. Kondisi tubuh saat berusia remaja, 20-an, 30-an maupun 40-an terasa bedanya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam metabolisme tubuh. Semakin bertambahnya usia, semakin terasa mudah lelah, otot cepat terasa pegal, dan pernapasan tidak sebaik saat muda. Hal ini sesungguhnya dapat dihindari jika kita rutin melakukan olahraga.

Hamil dan menyusui

Saya merasakan adanya perubahan kondisi tubuh di setiap fase kehidupan: hamil anak pertama, pascamelahirkan dan menyusuinya, lalu hamil anak kedua. Jika digambarkan dengan grafik, perubahan yang terjadi ini dapat ditunjukkan dengan garis yang bergerak ke arah bawah.

Perubahan gaya hidup

Ketika menjadi seorang ibu yang memiliki peran di ranah publik, saya merasa waktu sebagian besar dihabiskan untuk duduk dan bekerja dengan komputer. Kebiasaan ini masih ditambah dengan kebiasaan lainnya, seperti minum kopi dan makan camilan yang tidak sehat. Berat badan meningkat lebih cepat dibandingkan dengan sebelum mengambil peran tersebut. Stres karena pekerjaan juga mengakibatkan gangguan kesehatan lainnya, contohnya sakit kepala.

Keluarga, khususnya anak

Olahraga akan terasa menyenangkan dan semangat jika dilakukan bersama-sama. Berolahraga bersama keluarga selain dapat memberi lebih banyak keuntungan, misalnya mempererat bonding keluarga, menularkan rasa cinta olahraga kepada anak, dan sehat bersama keluarga.

Target pribadi

Keinginan memiliki capaian prestasi dalam bidang olahraga ternyata mampu memompa semangat dan menggerakkan tubuh untuk aktif berolahraga.

Aktualisasi diri

Capaian target pribadi ini pada akhirnya merupakan cara untuk aktualisasi diri.


Tips Semangat dan Konsisten Berolahraga

Setelah menemukan strong why berolahraga kini saatnya mulai berolahraga dan rutin melakukannya. Apa saja, sih, tips untuk mempertahankan semangat dan konsisten berolahraga?

Memilih cabang olahraga

Memilih jenis olahraga sebaiknya sesuai dengan minat kita. Jika masih kebingungan memilih yang sesuai minat, Mak dapat mencoba cabang olahraga yang digemari oleh mayoritas penduduk Indonesia, maupun dunia.

Ada banyak sekali cabang olah raga yang dapat ditekuni. Manakah yang menarik?
Foto: Canva


Menurut survei Alvara Research Center pada 2018 lalu, generasi milenial Indonesia kelahiran tahun 1981-1995 memilih sepakbola, futsal atau lari dan fitness sebagai olahraga yang paling digemari. Mayoritas generasi Z memilih sepakbola atau futsal sebagai olahraga yang paling disukai, diikuti oleh bersepeda, renang, basket, lari, dan fitness.

Hasil riset yang dikeluarkan oleh Statista Research Department menunjukkan bahwa sepakbola merupakan olahraga yang paling digemari oleh perempuan di dunia. Badminton, basket, tenis, dan voli merupakan cabang olahraga lainnya yang masuk dalam lima besar cabang olahraga yang digemari oleh perempuan di seluruh dunia.

Mencari teman seperjuangan

Setelah menemukan cabang olahraga, langkah berikutnya untuk memompa semangat dan mempertahankan konsistensi berolahraga adalah mencari support system. Dalam hal ini, kita bisa mencari komunitas olahraga atau mengajak anggota keluarga lainnya.

Biasanya setelah bergabung dengan komunitas olahraga, kita bisa memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kita. Dari komunitas ini pula, kita bisa mengetahui turnamen olahraga apa saja yang dapat diikuti untuk menambah semangat dan mempertahankan konsistensi kita.

Belanja perlengkapan olahraga

Hal berikutnya yang mampu membakar semangat berolahraga adalah belanja perlengkapan olahraga. Ini bukan sesuatu yang wajib dilakukan. Kita dapat menyesuaikan dengan kondisi finansial keluarga.

Dalam memilih perlengkapan olahraga, saya mengutamakan kenyamanan dan keamanan saat berolahraga. Untuk menyiasati anggaran belanja, saya memilih berbelanja produk lokal atau belanja saat musim diskon.

Keluarga

Tips terakhir adalah menyusun program aktivitas olahraga bareng keluarga. Melakukan olahraga bersama suami dan anak-anak maupun keluarga besar sangat menyenangkan.


Tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga. Cari strong why dan masukkan olahraga dalam prioritas kegiatan. Selamat berolahraga, menikmati kegiatan olahraga tersebut, dan merasakan manfaatnya bagi jiwa dan raga kita.



*****
Referensi:

Databoks.katadata.co.id
Kemenpora.go.id
Statista.com



Penulis: Amelia Aquareta (IP Efrimenia)

0 comments