Panduan Fotografi untuk Pemula

Fotografi adalah seni menangkap momen, mengabadikan cerita, dan menyampaikan emosi melalui gambar, terlepas dari alat yang digunakan (kamera profesional atau ponsel). Fotografi memberikan kita cara unik untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Bagi pemula seperti kita, fotografi mungkin terasa membingungkan, tetapi dengan dasar-dasar yang tepat, kita bisa menikmati setiap klik yang kita ambil.


Trik Dasar dalam Fotografi

Kunci utama untuk membuat foto kita terlihat "berbicara" adalah dengan menggunakan aturan sepertiga atau rule of thirds. Kita bisa membayangkan layar kamera terbagi menjadi sembilan kotak kecil, dengan dua garis vertikal dan dua garis horizontal. Letakkan objek utama di salah satu titik pertemuan garis itu.

Selain itu, perhatikan elemen yang bisa menjadi “garis pandu” atau leading lines, seperti jalan, jembatan, atau pagar. Garis-garis ini bisa mengarahkan pandangan orang yang melihat foto kita, menciptakan efek yang lebih dinamis dan menarik.


Sekarang semua orang bisa menjadi fotografer berbekal kamera ponsel (ilustrasi: Burak The Weekender dari Pexels).

Dalam dunia fotografi, cahaya juga merupakan salah satu faktor yang penting. Saat terbaik untuk memotret di luar ruangan yaitu ketika matahari baru terbit atau menjelang tenggelam. Cahaya pada waktu-waktu ini lembut dan hangat, membuat foto terlihat dramatis tanpa perlu banyak pengeditan. 

Dalam pencahayaan, hal yang perlu diperhatikan adalah arah cahaya. Posisikan objek agar cahaya datang dari samping, bukan dari depan atau belakang. Hal ini membantu objek terlihat lebih hidup dan menonjol.


Mengenal ISO, Aperture, dan Shutter Speed

Menggunakan kamera ponsel merupakan awal yang bagus karena mudah dan praktis. Ponsel saat ini sudah cukup canggih untuk menghasilkan foto berkualitas baik, terutama untuk foto sehari-hari. Namun, jika ingin lebih serius, kita bisa mencoba DSLR atau kamera mirrorless. Kamera jenis ini memang lebih rumit, akan tetapi menawarkan lebih banyak opsi untuk mengontrol hasil foto.

Jika kita menggunakan DSLR atau mirrorless, tiga pengaturan ini akan sering kita jumpai: ISO, aperture (bukaan lensa), dan shutter speed (kecepatan rana).


Kamera DSLR memungkinkan kita memperoleh kualitas foto lebih baik (ilustrasi: JESHOOTS.com dari Pexels).

ISO menentukan seberapa sensitif kamera terhadap cahaya. Di kondisi terang, gunakan ISO rendah (misalnya 100-200). Di kondisi minim cahaya, naikkan sedikit ISO. Namun, hati-hati, ISO terlalu tinggi bisa menurunkan kualitas gambar.

Aperture adalah ukuran lebar bukaan lensa, yang ditunjukkan dalam f/stop (misalnya f/2.8 atau f/11). Bukaan besar bisa menciptakan efek bokeh (latar belakang blur yang cantik).

Shutter speed mengontrol periode sensor terkena cahaya. Kecepatan tinggi (1/500 atau lebih) bisa membekukan gerakan, sementara kecepatan lambat (1/30 atau lebih rendah) cocok untuk menciptakan efek kabur atau motion blur.


Penutup

Fotografi bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga soal bereksperimen dan proses kreatifnya. Nikmati perjalanannya dan temukan gaya fotografi kita sendiri. 

Terakhir, jangan lupa untuk terus mencari inspirasi. Ikuti akun fotografer di media sosial, lihat video tutorial, atau gabung dengan komunitas fotografi. Sering berlatih dan berbagi karya adalah cara terbaik untuk kita dapat tumbuh dalam dunia fotografi. Selamat mencoba ya!


Penulis magang: Dwi Puspa Anggraini (Shiper Kabin Fotografi dan Videografi Kampung Bakat 4) 

Post a Comment for "Panduan Fotografi untuk Pemula"